ARTICLE / Building / Lemongrass: Restoran yang Menyajikan Surga Tropis Ala Kota Bogor
16K views

Lemongrass: Restoran yang Menyajikan Surga Tropis Ala Kota Bogor

featured-image

Proyek dari Einstein & Associates ini memiliki luasan area sekitar 1300 meter persegi. Bangunan yang memiliki bentuk cantik ini diberi nama Lemongrass. Lemongrass sendiri merupakan sebuah restoran kasial di area Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasinya bisa dibilang strategis karena berada di landmark penting di Bogor yaitu Istana Kepresidenan Bogor dan Taman Botani Bogor, taman botani tertua dan terbesar di dunia.

Kota Bogor ini terpisah oleh kota Jakarta dengan jarak sekitar 60 kilometer. Bogor yang dulu memiliki nama Belanda, Buitenzorg mencerminkan keindahan Bogor yang membuat orang di dalamnya tidak memiliki kekhawatiran dan merasa aman serta nyaman.

Ruang Makan Alfresco

Lemongrass sendiri mengambil konsep dari melihat lebih dekat Kota Bogor. Setelah mengamati Kota Bogor yang cantik, Lemongrass pun mengambil satu tema konsep yaitu “Tropical Paradise” yang berarti surga tropis. Hal tersebut lah yang mendasari desain dari restoran unik satu ini. Keseluruhan bangunan dari arsitektur, interior, hingga bagian lanskapnya didesain menyatu satu sama lain sehingga menjadi sebuah surga tropis. Tentunya sentuhan modern tidak lepas pada bangunan yang dipenuhi warna tropical dan tanaman. Pemilihan gaya desain secara khusus menyatukan desain dengan alam sekitarnya.

Ruang Makan Indoor

Bangunan yang terletak ditengah  taman tropical ini memberikan ketenangan dan kesegaran bagi orang yang datang. Lemongrass didesain dengan ruang terbuka dan udara mudah masuk kedalamnya. Menghilangkan batas antara ruang dalam dan ruang luar menjadi salah satu konsep yang terlihat pada bangunannya.

Ruang Makan Outfdoor

Bangunan resto ini dibagi menjadi empat ruang utama yaitu ruang makan utama indoor, ruang makan alfresco, ruang makan lantai dua indoor, dan ruang makan rooftop. Pada saat memasuki restoran, pelanggan akan berjalan melalui koridor yang didesain tampak seperti sebuah hutan, selain itu terdengar suara air dari kolam, dan penghijauan yang cantik, serta bau alam yang terasa di indera penciuman. Memang dalam mendesain perlu adanya alur karena hal tersebut merupakan salah satu cara untuk membuat pelanggan terasa nyaman.

Area Entrance Restaurant

Dari depan teras bangunan restoran, pengunjung dapat melihat dua area utama yaitu ruang makan indoor dan ruang makan alfresco. Penggunaan material alam seperti kayu, bebatuan, ubin terracotta, terhubung menjadi kesatuan elemen desain yang membuat ruangan terasa hangat dan nyaman untuk ruang makan.

Dapur dan Area Makan Indoor Restoran 

Tidak hanya area makan saja yang didesain cantik dengan furniturenya, namun juga dapur terbuka yang memanjang menjadi pusat perhatian ketika pengunjung memasuki ruang makan indoor. Pada area tersebutlah makanan dibuat dan disajikan. Pengunjung pun juga dapat melihat menu dari restoran satu ini di area tersebut. Hal unik lainnya adalah adanya ubin yang bertemakan bulu burung merak menjadi alur jalan untuk pengunjung. Jalan tersebut juga menjadi batas antara dapur dengan ruang makan.

Ruang Alfresco dan Kolam Reflektif

Ruang makan utama terdiri dari beberapa furniture seperti kursi sofa untuk area makan dan area makan komunal dengan taman yang mengelilingi. Area makan alfresco ini memanjakan mata para pengunjung dengan area terbuka yang memberikan kesegaran. Salah satu elemen unik di area ini adalah kolam air reflektifnya yang menunjukkan bayangan dan bentukan bunga mosaic pada dasar kolam.

Suasana Ruang Makan Indoor

Furniture dengan warna tropis tentunya membuat orang yang melihatnya terhibur. Berbagai pewarnaan tersebut memberikan suasana fresh pada area ruang makan. Baik furniture untuk indoor maupun outdoor sangat sesuai dengan kesan taman tropical. Bahkan ubinnya pun terbuat dari material alam bebatuan seperti cangkang kerang sebagai material lantai dengan permukaan kasar yang kembali memperlihatkan aspek dari konsep tropisnya.

Void Lantai Dua

Untuk area lantai dua pada bangunan ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan lantai dasar. Hal ini dikarenakan adanya void pada lantai ini sehingga orang yang berada di lantai atas dapat melihat ke suasana di lantai bawahnya. Pada ruang makannya terdapat satu titik pusat yang mencari point of view pada lantai dua ini yaitu hiasan sangkar burung dan bunga biru mosaic. Tanpa adanya pemisah antara indoor dan outdoor, ruang makan di lantai ini membuat orang terasa lebih dekat dengan alam.

Ruang Makan Indoor Lantai Dua

Dinding pada lantai dua didominasi dengan bebatuan alam berwarna krem yang dipadukan dengan kayu daur ulang sebagai aksen. Pada bagian langit-langitnya diberikan kesan senatural mungkin dengan material beton ekspos dan elemen kayu plywood daur ulang yang ikonik sebagai plafonnya. Selain ruang makan, juga terdapat taman vertical dan area makan rooftop. Penyusunan furniture seperti meja dan kursi makan pada area makan lantai dua terasa lebih formal sedangkan di area rooftop lebih bebas dan kasual.

Area Makan Rooftop

Area makan rooftop berada di bagian belakang area makan lantai dua. Dengan layout yang lebih fleksibel, area ini dilengkapi dengan meja bar dan kursi lounge yang menyajikan pemandangan indah di bagian belakang restaurant seperti sunset, pegunungan ataupun taman bangunan. Bangunan ini terasa sekali kesan tropisnya dengan adanya berbagai taman terbuka, warna furniture yang beragam, berbagai aksen kayu daur ulang, dan mural-mural unik yang membuat orang merasakan kesegaran dan kenyamanan surga tropis kota Bogor.

Einstein & Associates memang memiliki gaya desain yang unik seperti pada bangunan Lemongrass ini. Berbagai karya restoran lainnya juga menampilkan kesan tropis dan juga keunikan dengan warna-warna yang menonjol. Dengan mempertahankan keeleganannya Einstein & Associates berhasil membawakan berbagai warna dalam desain yang eye-catching.

sumber: Lemongrass

invisible hit counter