ARTICLE / Building / Smart Home: Rumah Sederhana Ramah Lingkungan dengan Material Kayu Timber
16K views

Smart Home: Rumah Sederhana Ramah Lingkungan dengan Material Kayu Timber

featured-image

Smart Home merupakan rumah yang dirancang oleh Green Sheep Collective, berlokasi di Seddon, Australia. Rumah ini merupakan hasil renovasi dan juga perluasan bangunan menjadi dua kamar tidur single dengan dekorasi kayu timber Victorian di bangunannya. Tentunya rumah ini dikatakan smart tidak tanpa alasan. Desainnya memfasilitasi berbagai hal seperti sosial, kesehatan, lingkungan dan juga prinsip rumah ramah lingkungan dengan ukuran sedang dan juga terjangkau.

Para arsitek ini mengungkapkan bahwa mereka membuat rumah yang eye-catchy dan terjangkau. Hal tersebut penting bagi mereka untuk menciptakan desain yang sustainable yang dapat didapat dan dijangkau oleh masyarakat Australia. Untuk pembangunannya, rumah ini merogoh sekitar $2.300/m2. Sang arsitek percaya bahwa ini merupakan hasil yang baik untuk mendesain rumah dengan lingkungan yang sustainable.

Setiap desain dan juga konstruksi bangunan tentunya akan tetap mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Setiap pembangunan ruang akan berakibat pula pada keadaan di Australia, maka dari itu rumah ini didesain dengan menambahkan 20% ruang indoor yang termanfaatkan pada bangunan eksistingnya yang berarti sebesar 13 meter persegi. Salah satu penambahan ruang indoor yang arsitek pilih adalah mezanin dibandingkan pembangunan lantai dua.

Untuk area lanskap rumah ini, hampir 50% nya adalah area terbuka. Hal ini dilakukan agar rumah dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan penghuni rumahnya. Selain itu memperhatikan ekosistem sekitar menjadi hal yang penting di lingkungan urban ini.

Pemilik rumah juga meminta agar rumah ini dapat terasa nyaman dari segi termal dengan lingkungan yang baik pula. Proyek rumah ini tentunya menemui beberapa tantangan untuk mencapai desain yang sustainable. Tantangan ataupun kendala pada rumah ini adalah sinar yang tidak masuk ke rumah, orientasi bangunan yang buruk, dan juga blok bangunan sebesar 7.5 meter yang dibangun dekat pembatas.

Rumah eksistingnya terhitung gelap dan mengalami kebocoran yang juga belakang rumah yang mengecil. Area yang mengecil ini perlu dihancurkan dan dibuat desain baru yang terhubung dengan rumah eksisting yang telah direnovasi agar lebih nyaman keadaan termalnya.

Pemilik tentunya tidak memahami hal-hal yang mempengaruhi pembangunan lantai dua baik dari segi ruang, biaya ataupun lingkungan. Untuk tetap berada di jalur rumah yang sustainable, arsitek pun mendesain ruang mezanin dibandingkan menaikkan rumah menjadi dua lantai. Desain dibuat cantik dan meminimalkan desain dengan menata layout lantai hingga tidak ada ruang yang terbuang. Pada rumah ini, lantai dasarnya didesain untuk ruang terbuka keluarga, ruang makan, dapur, dan juga bukaan kaca yang lebar ke area deck di outdoornya.

Area mezanin didesain tepat di atas ruang dapur dan ruang belajar dengan atap miring sebagai plafonnya yang tentunya memiliki bukaan berupa jendela kaca yang memberikan pencahayaan serta memberikan pengaruh termal pada bangunannya. Adanya bukaan ini pun menjadi area sirkulasi udara sehingga terjadi cross-ventilation. Area mezanin digunakan sebagai area bersantai di dalam rumahnya.

Untuk mengakses area mezanin, klien dapat melewati melalui tangga yang terintegrasikan dengan rak buku di ruang belajar. Tangga dan rak ini pun juga fleksibel untuk dipindahkan ke sudut ruangan. 

Rumah juga dilengkapi dengan kotak tanaman yang diletakkan pada area luar jendela dimana akan membawa taman lebih dekat ke dalam rumah. Taman herbal pun juga berada di area dekat jendela dapur sehingga bisa digunakan untuk memasak. Smart house ini mengkombinasikan material yang indah, pencahayaan alami, dan juga bentuk yang lebih fleksibel. Rumah juga menghadirkan desain yang baik untuk kesehatan dan nyaman sebagai hunian modern.

sumber: smart house

photo
invisible hit counter