ARTICLE / Building / Arsitek dari Korea Selatan ini Berhasil Memanfaatkan Lahan di Kawasan Padat Menjadi Rumah Hunian yang Nyaman
9K views

Arsitek dari Korea Selatan ini Berhasil Memanfaatkan Lahan di Kawasan Padat Menjadi Rumah Hunian yang Nyaman

featured-image

Pemukiman yang padat menjadi salah satu permasalahan besar untuk berbagai negara. Lahan hunian yang makin mahal sehingga terkadang hanya dapat membeli tanah yang seadanya. Namun pemukiman padat dan lahan kecil menjadi tantangan tersendiri untuk FHHH Friends. Para arsitek asal korea selatan ini tidak habis akal untuk mengubah lahan sebesar 68 meter persegi menjadi rumah yang cantik.

Sekilas rumah ini memang unik. Terbuat dari material batu bata dan pintu kayu, sangat serasi dengan lingkungan perumahannya. Namun dibandingkan rumah yang sebelumnya, ketinggiannya yang jauh berbeda, maka proyek ini pun diberikan nama Grown House. Rumah ini memberikan kesan ramping karena bentuknya yang memanjang ke atas dengan lebar bangunan yang kecil.

Dengan lahan seadanya, arsitek di tantang untuk dapat memenuhi kebutuhan ruang rumah pemilik. Sehingga terbentuklah desain memanjang yang akan memukau kalian saat melihat desain di dalamnya.

Saat memasuki rumah dengan pintu gesernya, kita langsung dihadapkan pada ruang garasi rumah dan pintu masuk menuju rumah. Terdapat ruang mudroom yaitu ruang transisi antara ruang luar dan dalam rumah. Disini pemilik dapat menyimpan alas kakinya. Mudroom sendiri menjadi ruang yang biasa ada di rumah-rumah Korea Selatan yang merupakan budaya dari negaranya. Tapi kok ada dua pintu ya di rumah ini?

Nah ini penjelasannya! Pintu dari ruang mudroom merupakan pintu menuju ruang penyimpanan dan tangga ke ruangan berikutnya. Area ini di desain dengan pijakan beton dan kabin beton yang juga di lengkapi oleh kran air. Area ini berfungsi untuk mencuci sepatu, peralatan yang kotor atau bahkan memandikan kucing.

Sedangkan pintu dari samping bangunan adalah pintu yang langsung mengarahkan pemilik ke dapur. Dilengkapi dengan pintu kaca dan jendela kaca, pencahayaan bisa masuk secara maksimal. Perletakan furniture yang tepat juga mempercantik ruangan ini. Dengan dinding yang berubin putih dan rak-rak gantungnya, penutup meja dari kayu membuat ruangan ini tampak bersih dan rapi.

Setelah ruangan dapur, dengan menaiki tangga zigzagnya, ruangan yang berada di atasnya itu adalah ruang keluarga. Bisa kita lihat ternyata rumah ini sendiri dilengkapi cukup banyak jendela di dinding-dinding bangunannya.

Ternyata pencahayaan alami di rumah ini tidak hanya berasal dari jendela di tiap dinding bangunan nih. Tapi juga penutup atap kaca yang terletak di void (area terbuka secara vertikal) tangganya yang memberikan skylight.

Lanjut ke tingkat setelah ruang keluarga, tepat di atas dapur terdapat kamar dengan pintu geser kayu. Ada yang bisa tebak ini ruang apa?

Kalau kalian menyebut ini kamar tidur, kalian salah besar. Karena ruangan yang satu ini harus ada di setiap rumah yaitu area kamar mandi. Setelah menggeser pintu, kita akan dihadapkan dengan wastafel dan kaca. Perabotan juga dipilih yang pas untuk ukuran ruangan tersebut.

Nah tepat di pintu geser lainnya kamu bisa menemukan kamar mandinya. Dilengkapi dengan dinding berubin yang memang dikhususkan untuk mengatasi kelembaban ruangan.

Naik lagi ke tingkat selanjutnya, kita akhirnya menemukan kamar tidur! Tidak jauh berbeda dengan ruang keluarganya, didesain dengan jendela kaca di sudut ruangan.

Pintu ruangan kamar ini juga sebagai partisi pembatas ruang luar dan dalamnya yang berupa frame kayu dan material tembus pandang. Sehingga terdapat jarak antara tangga dan ruang tidur. Dan tepat di seberang ruang tidur terdapat pintu putih yang terlihat samar karena terlihat menyatu dengan dindingnya. Ruangan tersebut adalah ruang penyimpanan barang pribadi pemilik rumah.

Dan akhirnya sampai juga kita di lantai teratas dari rumah ini. Dengan mengikuti bentuk atap, pintu menuju balkon juga dibuat menyesuaikan bentuk dindingnya. Kalau kita perhatikan dari lantai bawah hingga atas, arsitek menggunakan dua macam warna yang terbentuk dari bahannya yaitu warna putih dan warna coklat kayu. Kedua warna ini diberikan agar ruangan-ruangan di dalam rumah mendapat pencahayaan maksimal baik dari jendela di dinding atau dari skylightnya.

Nah ini dia balkon di atas rumah. Dilingkupi dengan material batu bata yang sesuai, sama dengan penampakan eksterior bangunan. Hal unik lainnya adalah kita bisa lihat ada pintu kecil menuju ke dalam rumah. Ternyata pintu kecil ini merupakan pintu masuk untuk kucing, jadi kucing bisa bebas keluar masuk ke area dalam rumah dan balkon.

Melalui desain rumah ini para arsitek juga ingin memberikan inspirasi, bahwa nilai dari sebuah rumah hunian tidak hanya menetapkan fungsi pada ruangan tetapi membuat sebuah ruangan yang memiliki berbagai macam fungsi. Dan ruangan dengan fungsi sederhana juga memberikan kehidupan pada rumah itu sendiri. Seperti ruang terbuka pada atap yang memberikan kesejukan ke dalam rumah.

sumber foto: Kyung Roh

photo
invisible hit counter