Breathing house: Rumah dengan Ruang Terbuka Indoor yang Me

Rumah garapan dari studio arsitektur Atelier Riri ini berlokasi di Griya Loka, Serpong kawasan pinggiran kota Jakarta. Dengan pertimbangan iklim Indonesia yaitu iklim tropis, desain rumah mengacu pada penanggulangan ekstreme untuk mengakomodasi iklim tersebut. Tentunya desain juga akan berfokus pada sumber daya alam untuk pencahayaan dan sirkulasi udara.

Disebut dengan nama 'Breathing House', rumah ini terdapat di area yang sudah terbentuk sejak tahun 80an. Sitenya menyatu dengan lingkungannya yang hijau. Bentuk lahan dari rumah ini tidak simetris. Hal tersebut tidak menghalangi arsitek untuk memaksimalkan identitas pemilik rumah dengan pendekatan fungsional pada desain rumah.

Pemilik merupakan keluarga yang dinamis, memiliki dua anak. Keduanya berkeinginan untuk memiliki tempat tinggal yang nyaman, ramah lingkungan dan juga memiliki identitas di saat yang sama. "Form follow function" pun menjadi benang merah untuk menjaga karakteristik rumah yang diinginkan.

Bermula dari lahan yang asimetris yang berada di posisi hook, membentuk grid baru dan menciptakan pengalaman spasial yang tak terduga. Elemen kejutan diletakkan pada area sirkulasi udara antar ruang dengan memberikan void dari lantai dasar ke lantai atas. Sehingga lantai dasar yang digunakan sebagai area publik dapat bernafas secara natural melalui ventilasi udara.

Ventilasi udara yang digunakan pada rumah ini tersusun unik dan besar dengan lubang udara berpola seperti pada gambar di atas. Batu bata disusun dengan pola yang tidak biasa dan menambah estetika rumah. Tidak lupa pula pada area void ini dinaungi dengan skylight, sehingga cahaya dapat masuk hingga lantai dasar. Skylight sendiri berada tepat di atas kolam renang indoor sehingga dapat menghangatkan suhu di dalam kolam.

Untuk fungsi ruang tiap lantai dapat dilihat melalui denahnya. Pada lantai dasar digunakan sebagai area terbuka. Terdapat garasi kendaraan, kolam renang, ruang tamu, kamar tamu, dapur dan ruang makan, serta kamar pembantu. Posisi yang dekat dengan ujung jalan diberikan penghijauan taman sehingga lebih asri.

Karena posisinya yang hook, terdapat dua pintu masuk. Pintu utama berada di sisi samping sedangkan yang satunya melalui garasi. Pintu utama dilengkapi pintu pagar besi dan tembok batu bata seperti pada gambar.

Lalu untuk lantai atasnya, merupakan area privasi untuk keluarga. Terdapat ruang keluarga, satu kamar tidur utama, dua kamar tidur anak, ruang kerja, dan satu kamar tidur pembantu. Kamar pembantu terpisah dengan pintu dan sirkulasinya melalui tangga melingkar yang terletak di area belakang rumah.

Di lantai dua juga terdapat taman yang berada di antara kamar utama, ruang kerja dan kamar anak. Diapit oleh ketiga ruangan ini, taman dapat menjadi area sirkulasi udara ketiga ruang tersebut ketika jendela dibuka. Memberikan kesegaran ke dalam rumah yang tidak memiliki banyak penyekat ini.

Pada lantai paling atas digunakan untuk mendesain taman di atap yang memberikan ruang terbuka untuk melakukan kegiatan aktivitas outdoor dan acara keluarga.

Taman pada atap memberikan nuansa yang lebih ramah lingkungan. Pada bagian atapnya terdapat area yang tidak ternaungi atap yang merupakan taman di lantai bawahnya. Luas dan dapat digunakan sebagai area bersantai.

Dengan menggunakan material alam dan ramah lingkungan seperti bata, GRC, metal daur ulang membuat rumah dapat terdesain kontemporer. Rumah juga menggunakan sistem daur ulang air hujans yang kemudian airnya dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil.

Fasad bangunan yang disajikan memiliki bentuk modern dan juga menjadi titik fokus pada ujung jalan. Jendela kaca yang besar tempat ruang tidur utama tersaji menjadikan hook terasa lebih terbuka.

Rumah yang lapang ini memang memberikan suasana asri ketika masuk ke dalamnya. Maka dari itu sendiri, rumah diharapkan merepresentasikan identitas rumah ramah lingkungan.

Sumber: http://www.archdaily.com