ARTICLE / Building / Tan Residence: Rumah di Jakarta dengan Lanskap Bangunan yang Menarik
9K views

Tan Residence: Rumah di Jakarta dengan Lanskap Bangunan yang Menarik

featured-image

Tan Residence merupakan proyek tahun 2010 yang didesain oleh Chrystalline Architect di Jakarta, Indonesia. Ide dari rumah ini adalah membuat rumah yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan alami dari pengolahan site. Dimensi bangunan diperpanjang ke belakang untuk membuat taman yang besar dengan pemandangan privat ke area bangunan sebelah timur. Semua bukaan pada rumah mengarah ke taman untuk menghindari panas dari matahari yang berasal dari barat saat sore hari.

Menciptakan aliran udara ke dalam halaman di dalam dicapai dengan membuat perbedaan ketinggian antara kamar tamu dengan kamar tidur utama. Dengan adanya jarak diantara kedua ruangan tersebut, aliran udara dapat secara konstan mengalir ke area taman di dalam bangunan. 

Tidak hanya itu, ide ini juga didukung dengan lanskap rumah yang miring sehingga memberikan jalan masuk udara ke dalam bangunan. Lanskap di depan pun juga digunakan untuk menyamarkan kamar tidur tamu. Dari depan bangunan ini terlihat seperti rumah dengan satu lantai dengan struktur penyangga di bawahnya.

Bangunan yang terdiri dari dua lantai utama dan satu lantai basement ini memiliki layout rumah yang memanjang ke belakang. Pintu masuk ke dalam rumah ini dihadirkan oleh jalur masuk tangga yang panjang dan diapit struktur beton yang di atasnya dimanfaatkan untuk lanskap penghijauan. Ruang tamu yang tidak terlalu besar di bagian depan rumah memiliki pemandangan ke arah kolam yang berada di tengah rumah.

Berjalan ke jalur selanjutnya, pengunjung akan dihadapkan pada pintu di sebelah kanan yang merupakan jalan masuk ke kamar tidur tamu. Sedangkan di sebelah kiri, pengunjung memasuki area utama di rumah yaitu ruang keluarga yang juga terhubung langsung dengan ruang makan.

Ruangan utama yang terbilang luas ini juga dilengkapi dengan void, sehingga plafon pada area ini sangat tinggi dan memberikan kesan megah. Partisi pembatas antara ruang tamu dengan ruang keluarga ini bisa terbilang unik yaitu dengan menggunakan rak televisi yang menggantung sehingga pada bagian bawahnya tampak terdapat jarak rak dengan lantainya. Memaksimalkan bukaan di area utama ini dilakukan dengan tanpa adanya dinding partisi penghalang sepanjang 12 meter, tanpa kolom, dan menggunakan dinding berframe kaca. Hal tersebut digunakan untuk memberikan suasana ruang yang lapang dan juga nuansa alam.

Pada sisi samping ruang tengah, terdapat halaman dengan kolam yang didesain sepanjang bangunan rumah yang dilengkapi dengan deck timber yang tepat berada di bawah kamar tidur anak. Halaman ini pun menjadi sumber dari sirkulasi udara dan pencahayaan alami untuk rumah.

Deck timber pada area kolam tersebut terhubung juga dengan bar mini rumah. Pintu geser kaca menjadi sebuah pilihan yang tepat digunakan di rumah ini sehingga ruang dalam rumah dapat termaksimalkan dan tetap menunjukkan pemandangan yang cantik di luar ruang. Sedangkan untuk menuju dapur, pemilik harus melewati lorong deck di samping rumah.

Untuk menuju ke lantai dua, pengunjung perlu menaiki tangga yang berada di dekat ruang keluarga. Dinding kaca yang juga berfungsi sebagai railing, membuat tangga jadi terekspos. Tangga dengan anak tangga menggantung ini berukuran lebar dan panjang. Terbuat dari material kayu, menjadikan tangga sangat eye-catching.

 

Di lantai dua ini, terdapat kamar tidur utama dan juga dua kamar tidur anak. Ruang belajar pun juga terdapat di depan kamar tidur anak. Kamar tidur utama dilengkapi dengan closet walk-in dan kamar mandi dalam. Kamar ini pun juga mendapat pemasukan cahaya dari kedua dinding kaca kamarnya yang menghadap ke halaman depan dan tengah rumah.

Kamar tidur utama dihubungkan melalui jembatan yang berada di sebelah void untuk menuju ruang belajar dan kamar tidur anak. Dua kamar tidur anak didesain bersebelahan dengan kamar mandi yang terhubung ke kedua kamar. Pada kamar tidur anak yang berada di atas kolam, terdapat balkon di kedua sisi dalam kamar.

Melalui void yang berada di tengah ruangan, pemilik dapat memantau aktifitas orang yang berada di ruang keluarga, ruang makan, dan ruang belajar. Sirkulasi udara dari halaman samping pun dapat tersalurkan ke lantai atas melalui void ini. Terlihat pula pada jembatan penghubung di lantai dua terdapat skylight, sehingga pencahayaan masuk ke dalam ruangan dari berbagai arah.

Rumah yang menghadap ke arah utara ini didesain dengan dinding masif di sebelah baratnya yang juga berfungsi sebagai penghalang panas pada bukaan di kamar tidur utama dan kamar tamu. Dengan bukaan yang rendah, intensitas cahaya yang masuk pun tidak akan berlebihan. Fasad bangunan dilingkupi dengan material batu marmer yang secara khusus diukir untuk memberikan aksen pada keseluruhan bangunan.

Rumah yang dari depan ini terlihat ramping ternyata memiliki ukuran yang cukup besar dengan layout bangunan yang memanjang ke dalam. Memberikan ruang terbuka di tengah rumah akan memperlancar sirkulasi udara dan cahaya di dalam rumah. Konsep inilah yang perlu diterapkan untuk rumah lainnya agar rumah menjadi lebih ramah lingkungan, sejuk, dan juga terang.

sumber: tan residence

photo
invisible hit counter