ARTICLE / Building / Floating Studio: Studio Arsitektur Tampak Melayang yang Menonjolkan Keasrian Lingkungan Bangunannya
8K views

Floating Studio: Studio Arsitektur Tampak Melayang yang Menonjolkan Keasrian Lingkungan Bangunannya

featured-image

Studio desain arsitektur yang dibangun tahun 2011 ini berlokasi di area sub-urban, 12 mil dari barat Jakarta yaitu area Tangerang. Dengan luasan lahan sebesar 500 meter persegi, bangunan ini didesain oleh Studio Air Putih. Memiliki desain yang unik dan mengutamakan keasrian alam, bangunan didirikan diantara pepohonan yang sudah tumbuh di area tersebut.

Bangunan dengan material kaca dipelingkup dinding lantai dasarnya memberikan kesan bangunan panggung dan melayang. Didesain dengan grid 4 x 8 meter dengan menggunakan kolom baja pipih di titik penyangganya. Adapun jalan menuju ke area dalam bangunan dihiasi kolam besar yang merefleksikan area disekitarnya. Teras kayu menjadi jalan penghubung bagian luar dan dalam bangunan.

Lantai dasar dari bangunan ini memang digunakan sebagai area aktivitas public seperti menerima tamu, rapat, melakukan transaksi administrasi, dan bernegosiasi dengan klien ataupun supplier. Pada ruang tamunya, terdapat void yang memberikan kesan lapang dan luas karena ketinggian atap yang tinggi. Dengan adanya pelingkup transparan tentunya tamu dapat melihat keadaan lingkungan sekitar dan membuat mereka merasa berada di rumah.

Lantai dasar dengan desain garis yang jelas dan tidak banyak ornament menjadikan ruangan publik ini terasa modern, praktikal, dan juga sesuai dengan fungsinya. Penggunaan material granit pada ruangan dilakukan untuk menambah kesejukan dalam ruangan. Adanya air kolam pun juga menambah kenyamanan suhu pada ruang bangunan ini.

Untuk menuju ruang di atasnya yang merupakan ruang kerja, tangga baja menjadi pilihan akses sirkulasi vertical di bangunan. Terlihat jelas bahwa lantai dua ini menunjukkan desain ruang yang bersih dan luas karena pemberian warna dominan putih yang menjadikan ruangan terasa besar. Adapun furniture dan penutup lantai kayu berwarna krem menyatu sempurna dengan keseluruhan desain. Rak buku pun berada di samping bukaan void yang memberikan akses jalan setapak ketika akan mengambil atau meletakkan buku.

Jika kita melihat eksterior rumah, terdapat dua massa bangunan yang terpisah yang terhubung dengan koridor terbuka di lantai dasar. Massa yang lebih kecil tersebut digunakan sebagai area servis seperti dapur dan juga lavatory di lantai dasa. Sedangkan kamar pembantu di lantai atasnya.

Menilik kembali keunikan desain kantor ini, jika lantai dasar menggunakan material dari kaca, berbeda dengan bagian atasnya yang menggunakan panel beton dilengkapi dengan adanya kantilever pada atapnya. Atap berkantilever tersebut membuat badan bangunan jadi terlihat menyatu dengan ukuran atap yang diperpanjang. Atap pun disokong oleh kolom eksterior yang juga diteruskan ke dalam kolam. Air kolam yang memantulkan bayangan bangunan menjadikan ruangan tampak terasa luas.

Penggunaan kaca pada bangunan ini dilakukan untuk memaksimalkan penglihatan di sekitar area. Pemandangan lahan sebesar 500m2 yang mengililingi bangunan ini cukup asri. Massa studio mengikuti pola dari halamannya. Kedua massa bangunan didesain diantara pepohonan. Lanskap hijau pun diekspos oleh sang arsitek dari ruang studio.

source: Floating Studio

invisible hit counter