ARTICLE / Building / Gallery House: Rumah Hunian dengan Galeri Seni di Dalamnya
13K views

Gallery House: Rumah Hunian dengan Galeri Seni di Dalamnya

featured-image

Rumah di London tepatnya di Stoke Newington ini sangat cantik dan spesial. Didesain oleh Neil Dusheiko Architects untuk ayah mertuanya, bertempat di ujung rumah milik sang arsitek dan istrinya tinggal. Istri dari sang arsitek menginginkan agar ayahnya selalu dekat dengannya dan mudah untuk saling menemui.

Mereka pun akhirnya menemukan sebuah rumah gelap dan lembab yang sejajar dengan rumah mereka. Rumah tersebut lah yang akhirnya mereka jadikan hunian nyaman untuk ayahnya dengan desain yang cantik, terang dan juga memberikan sirkulasi udara yang baik. Salah satu konsep untuk rumahnya yaitu rumah yang memiliki banyak ruang untuk memamerkan koleksi seni dan keramik milik ayahnya.

Rumah dengan tampak depan yang sama seperti bangunan sekitarnya, dilengkapi dengan pagar tembok. Pintu terletak di bagian ujung dinding yang bersebelahan dengan pintu rumah tetangga. Sedangkan sisi dinding lainnya terdapat jendela rumah yang dibuat menonjol keluar.

Ketika memasuki rumah ini, pengunjung akan langsung dihadapkan dengan lorong yang berhadapan dengan tangga ke ruangan di atasnya. Lalu tepat di sebelahnya terdapat ruang tamu yang berukuran sedang.

Seluruh dinding ruang tamu dihiasi dengan rak terbuka tempat untuk mendisplay karya dari pemilik rumah. Didesain secara sederhana, pemilihan material di ruang tamu bernuansa terang. Terdapat lemari kayu di ruangan yang menambahkan warna pada ruangan dan dindingnya yang dihiasi lukisan yang eye-catchy.

Hanya terpisahkan dengan leveling lantai, pada ruangan selanjutnya terdapat area dapur dan ruang makan. Tidak kalah menariknya dengan ruang tamu, ketika sedang menikmati santapan pun, kita dapat menikmati karya seni yang terpajang di rak-rak dindingnya bermaterial kayu oak.

Pencahayaan pada ruangan ini pun dimaksimalkan dengan atap kaca serta pintu dan jendela kaca menuju halaman belakang. Penggunaan bingkai kaca pada jendela dan dinding membuat isi rumah dapat terlihat dari dalam maupun luar halaman rumah.

Pemberian material batu bata ekspos ini bertujuan untuk menambah kehangatan pada ruangan. Tekstur dari batu bata pun membuat ruangan terasa alami dan tidak monoton. Penggunaan material bata ekspos ini terdapat di ruang makan dan dapur hingga menuju teras belakangnya. Sehingga antara teras luar dan bagian dalam rumah terasa menyatu.

Desain dapur sangat diperhitungkan oleh arsitek dikarenakan pemilik rumah merupakan juru masak yang handal. Warnanya cukup netral sehingga tidak bertabrakan dengan material kayu ataupun lantai batu bata eksposnya. Tidak lupa juga terdapat bangku memanjang di dekat jendela kaca yang berada di dapur. Ruangan yang dipenuhi oleh pencahayaan ini menjadi tempat yang tepat untuk pengunjung bersantai dan duduk sambil mengobrol dengan juru masak.

Lalu pada ruangan di atasnya terdapat dua kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi terpisah di ruangan lainnya. Layout lantai ini masih sama dengan keadaan rumah waktu sebelum direnovasi. Kamar mandi yang dilengkapi dengan bathub diletakkan pada posisi belakang rumah bersebelahan dengan walk-in closet.

Digunakan tidak hanya pemilik rumah, kamar mandi juga berfungsi sebagai toilet bagi tamu yang mengunjungi rumah karena letaknya yang ditempatkan dekat dengan sirkulasi vertikal yaitu tangga. Atap yang menaungi ruangan ini ditambahkan juga dengan skylight tepat di atas area kloset dan bathup.

Nah untuk lantai yang paling atas merupakan ruang loteng tambahan yang terang dengan adanya skylight. Pada rumah awal, lantai ini hanyalah atap datar saja. Namun arsitek merubahnya menjadi ruang kamar di loteng. Untuk kamar tidur ini dilengkapi dengan kamar mandi dalam.

Ruangan di lantai atas ini memiliki warna yang jauh berbeda dengan ruangan lainnya di dalam rumah. Jika pada lantai dasar pengunjung disuguhkan denngan banyaknya karya seni dan warna furniture yang kalem, ruangan ini lebih tegas dan berani dengan warna merah pada dindingnya. Adapun jendelanya yang besar dimana pemilik bisa melihat puncak menara gereja lokal dari kejauhan. Kamar yang nyaman dan juga privat.

Arsitek sendiri menginginkan rumah yang terang dan nyaman tapi juga modern dan sangat bersifat privasi di waktu yang bersamaan. Mendesain rumah dengan karya milik ayah mertuanya akan membuat rumah pun bisa lebih menarik dan nyaman. Setiap berkunjung ke rumah ini pun akan selalu ada yang berbeda yaitu bertambahnya lukisan ataupun keramik karya ayahnya.

Pemilihan material pada bangunan juga ikut andil dalam menentukan suasana keseluruhan rumah. Meski dengan pelingkup batu bata pada eksteriornya memberikan kesan tradisional pada rumah, namun juga terdapat sisi modern yang tampak pada ruang makan dan eksterior lantai paling atas.

Pemilihan material seng hitam digunakan sebagai struktur dan pelingkup digunakan dalam lembaran yang besar untuk memberikan kesan monolitik pada atap. Dari bagian depan, rumah ini tidak terlihat memiliki 3 lantai karena bentukan atap miring ke depan pada lotengnya.

Sangat penting untuk membuat desain yang seimbang antara ruang terbuka yang dapat memaksimalkan pencahayaan tetapi juga sangat mempertimbangkan privasi pemilik rumah. Sehingga rumah akan memiliki desain yang modern namun tetap nyaman dengan memberikan nuansa yang hangat.

Sumber: gallery house

photo
invisible hit counter