ARTIKEL / Building / Rumah di Jepang dengan Desain Unik yang Tampak Seperti Kumpulan Kubus Bertumpuk
11K lihat

Rumah di Jepang dengan Desain Unik yang Tampak Seperti Kumpulan Kubus Bertumpuk

featured-image

Seorang arsitek asal Jepang yaitu Cohta Asano mendesain rumahnya menjadi sesuatu yang unik. Arsitek asal Fukushima ini membuat rumah yang dirancang dari kumpulan kubus dengan ukuran dan juga proporsi yang berbeda-beda. Tampilannya pun sangat berbeda dengan hunian lain disekitarnya.

Desain rumah ini adalah desain pertama yang ia buat kompleks setelah kejadian gempa bumi dan tsunami di tahun 2011. Polusi nuklir pun juga terjadi sehabis berbagai bencana melanda Negara ini. Banyak rumah yang dibangun kembali setelah bencana tersebut melanda Jepang. Rumah yang awalnya berdiri di lahan ini pun rusak sehingga Cohta Asano pun mendesain kembali rumah baru untuknya dan keluarga.

Rumah ini didesain unik yang dari luar terlihat seperti kubus bertumpuk. Tidak terlihat pula bagian depan dan belakang rumah sehingga menambah kemisteriusan rumah ini. Kubus-kubus tersebut tentunya tidak hanya berada di atas tanah, namun juga menjorok keluar dan berbagai tampilan lainnya. Pintu masuk berada diantara jarak dua kubus, di atas lahan. Adapun pembagi ruang pada rumah ini disesuaikan dengan dinding kubusan.

Ketika masuk ke dalam rumahnya, kerumitan desain rumah akan lebih terasa. Layout ruangan yang unik dengan adanya lantai yang terpisah ini terlihat memusingkan jika melihatnya untuk pertama kali. Belum lagi balok kayu sebagai struktur rumah yang terekspos di setiap bagiannya yang menambah keunikan dan kekompleksan dalam rumah.

Bagi Asano sendiri rumah ini akan mudah ditata dan diperluas ketika diperlukan. Baginya rumah ini menunjukkan suasana ruang tempat tinggal yang merakyat. Maka dari itu balok kayu sebagai frame struktur rumah tersebut diekspos. Kesembilan kubus yang menjadi patokan pada desain ini disusun dengan sudut yang berbeda untuk membuat berbagai ruang dengan ukuran beragam dan tetap harmonis.

Balok kayu ekspos yang menjadi rangkaian struktur rumah ini pun juga dapat difungsikan sebagai ruang penyimpanan seperti rak pada frame di dindingnya.  Berbagai ruang yang terbentuk di antara persimpangan balok pun memberikan tempat lebih yang dapat dimanfaatkan sebagai fungsi lainnya.

Rumah ini sendiri pun didesain dengan pertimbangan keselamatan khususnya terhadap api. Adapun berbagai hal kecil yang dicapai seperti penggunaan pelingkup lampu yang aman, hingga penggunaan frame baja pada tangga dan lantainya.

Sang arsitek tinggal di rumah ini bersama dengan ibunya. Penggunaan rumah ini pun tidak hanya sebagai tempat tinggal, namun juga digunakan untuk kelas musik yang diselenggarakan oleh ibunya.

Karena adanya fungsi ruang tersebut di dalam rumah, Asano mendesain kamar mandi yang berada di dekat area pintu masuk. Hal ini akan memudahkan anak-anak yang datang ke rumah ini untuk menemukan toilet saat berada di dalamnya. Pada area kamar mandi didesain dengan lantai ubin mozaik berwarna putih, menjadikannya berbeda dari keseluruhan interior dalam rumah.

Berbagai bukaan jendela dan juga skylight terlihat sedikit pada eksterior rumah, akan tetapi ketika berada di dalamnya, rumah ini mendapatkan pencahayaan yang cukup dengan layout dan ketinggian ruangan di dalamnya. Pantulan cahaya dari skylight maupun jendela mampu terefleksikan di berbagai sudut dalam rumah sehingga tumah terasa nyaman dan terang.

sumber: cohta asano house

photo
invisible hit counter