ARTICLE / Building / Serpentine Gallery Pavilion, Bangunan Unik Ditengah Ranah yang Hijau!
6K views

Serpentine Gallery Pavilion, Bangunan Unik Ditengah Ranah yang Hijau!

featured-image

Proses desain tentu saja dibentuk oleh berbagai pertimbangan aspek yang berhubungan dengan dilingkungannya. Seperti yang kita ketahui, analisis terdiri dari bagaimana desain yang diterapkan akan memenuhi fungsi, bagaimana kondisi tapak sekitar yang dapat meningkatkan maupun mengurangi nilai mutu tapak, dan tentu saja atmosfir yang tercipta melalui bentukan desain tersebut.

Konsep yang diterapkan oleh sang arsirek, Sou Fujimoto, yaitu adalah untuk menciptakan sebuah struktur yang dapat menyatukan arsitektur dengan alam.

Beliau menginginkan sebuah bentukan yang dapat menyatukan bentuk alam yang organik dengan bentukan struktur garis / grid artifisial yang tegas. Fujimoto berhasil menciptakannya dengan menyeimbangkan potensi bentuk, warna, harum, dan keindahan kedua elemen tersebut, walaupun aspek yang dimiliki oleh kedua elemen tersebut sangatlah kontras dan dapat dibedakan dengan mudah.

 

 

Fungsi

Fujimoto memiliki gambaran yang cukup jelas didalam desain arsitekturalnya ini. Beliau ingin menyatukan ruang dalaam dan luar agar dapat meningkatkan fungsi yang teraplikasi.

Grid yang terbentuk dari pipa putih ini terleta menjulang hingga 15 m. Grid yang terbentuk oleh bentukan seperti ini, memiliki lapisan terrace dengan lingkaran-lingkaran transparan berbahan polikarbonat untuk melindungi dari hujan dan merefleksikan sinar matahari. Warnanya yang putih transparan pun karena terdapat konsep menyatu dengan lingkungan.

 

 

Site

Tapak yang melingkupi ruang tersebut sangatlah menginspirasi fujimoto untuk dapat membuat sebuah bentukan yang saling meng-compliment antar kedua elemen.

Bentukan yang kontras akan menonjolkan keindahan yang dimiliki oleh kedua elemen tersebut.

 

Atmosphere

Suasana yang tercipta pada situasi ini memiliki tujuan yang satu, yaitu menyatukan potensi didalam ruang dan diluar ruang.

Fujimoto secara spesifik menyebutkan,

“the transparency is quite important for me because you can feel nature, the weather, and the different climate, even from inside the pavilion.”

Bentukan pavilion pun akan mencirikan menyatu dengan alam, karena kira dapat merasakan kondisi cuaca, alam dan sekitarnya dari dalam ruang.

 

 

Kesimpulan

Dalam bentukan ini, Sou Fujimoto mempertimbangkan banyak aspek, beberapa diantaranya adalah fungsi, tapak, dan suasana. Setelah dianalisis, dapat dilihat bahwa gambaran yang diciptakan ialah terbentuknya sebuah bangunan yang memiliki fungsi tersendiri, namun tetap memperhatikan lingkungan tapak demi meningkatkan mutu bangunan disertai memiliki bentukan yang unik sehingga saling meng-compliment kedua elemen.

invisible hit counter