Cara Membuat DIY Greenhouse
Bertanam menjadi suatu yang menyenangkan bagi banyak orang akhir-akhir ini. Khususnya di mana pandemi, di mana orang banyak berdiam diri di rumah sehingga mencari kesibukan di rumah. Hobi bertanam tidak hanya untuk mengisi kekosongan waktu tetapi memiliki banyak manfaat seperti menghilangkan stres, membuat rumah lebih asri, dan bisa langsung memetik hasil dari bertanam untuk keperluan memasak atau konsumsi.
Banyak orang saat ini berusaha membuat greenhouse untuk tanaman kesayangan mereka. Salah satu contoh seperti Kayla Haupt yang mendesain greenhouse miliknya dan membangunnya dengan bantuan ayahnya. Berikut proses pembuatan greenhouse yang dimiliki Kayla Haupt.
1. Menentukan Desain dan Biaya Anggaran
Kayla Haupt ingin membangun rumah kaca yang memiliki banyak jendela. Untungnya, orang tuanya dapat menemukan sebagian besar jendela yang digunakan di gedung hanya dengan $20. ReStore Habitat for Humanity menjual jendela kepada mereka seharga satu dolar. Jendela raksasa di bagian paling belakang rumah kaca hanya menelan biaya satu dolar. Luar biasa! Ia juga menemukan koleksi jendela lain dan tetangga memberikan sembilan jendela bekas secara gratis.
Berikut rincian anggaran biaya yang dikeluarkan untuk membuat greenhouse :
- Kayu: $ 500
- Atap: $ 400
- Windows: $ 30
- Kerikil: $ 50
2. Mengumpulkan Bahan Untuk Membangun
Kayla Haupt sangat beruntung menemukan bahan untuk sebagian besar bangunannya. Kayu, atap, dan kerikil semuanya dibeli baru untuk keperluan rumah kaca. Ayahnya merancang tata letak beberapa jendela yang telah mereka kumpulkan dengan komputer. Dia menyesuaikannya sebaik mungkin, dan kemudian mengisi celah, dan bahkan meletakkan beberapa kayu di tempat-tempat di mana mereka tidak bisa memasukkan jendela. Seperti yang terlihat, hanya ada satu jendela di setiap atap, dan dinding belakang memiliki beberapa logam bergelombang di sepanjang dasar dinding, tempat rak tanam berada. Mereka menggunakan pinus yang mereka rawat untuk strukturnya.
3. Memulai Membangun
Mereka menggali tanah lapisan atas sedalam 12 inci dan mengisinya dengan batu, dipadatkan, untuk membuat pijakan. Mereka tidak mengisinya dengan beton untuk menekan pengeluaran.
Mereka sangat menyukai atap dan atap yang dipilih adalah atap dengan bahan plastik bening agar memungkinkan masuknya sedikit cahaya dan menghasilkan banyak panas.
sumber : underatinroof.com